Panduan PKM 2013
http://www.ziddu.com/download/23567307/Panduan-PKM-Tahun-2013.pdf.html
Rekayasa Alat dan Mesin
Sabtu, 08 Februari 2014
Rabu, 29 Januari 2014
Minggu, 01 Desember 2013
Laboratorium (Workshop) Teknik Mesin UNIMED 2013
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERLENGKAPAN DAN FASILITAS LAB / WORKSHOP TEKNIK MESIN
Rabu, 02 Januari 2013
ALAT UJI KEKERASAN MATERIAL DI MEDAN
ALAT-ALAT PENGUJIAN MATERIAL LABORATORIUM TEKNIK MESIN (UNIMED) UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
1. Microhardness Tester (FM - 800)
2. Full Automatic Load - Cell System Rocwell Type Hardness Tester ( LC - 200 RB )
3. Foundry Master ( Oxford Instruments) Uji Komposisi Material
4. Head Treatment
Naberthern More Than Heat 30 - 3000 C
5. Roncorder (EC 1550 ) " Kosaka Laboratory Ltd "
Uji Kekerasan
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties)
dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya
untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force)
dan deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri suatu keadaan dari
suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka struktur
mikro dari material tersebut sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal
artinya material tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula.
Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu
material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan).
Mengapa diperlukan Pengujian Kekerasan?
Di
dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian dengan dua
pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru
dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi
kualitas tertentu.
Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni :
1. Brinnel (HB / BHN)
Pengujian
kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan
suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja
(identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut
(spesimen). Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan untuk material yang
memiliki permukaan yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000
kgf. Identor (Bola baja) biasanya telah dikeraskan dan diplating ataupun
terbuat dari bahan Karbida Tungsten.
Uji kekerasan brinnel dirumuskan dengan :
Gambar 1 Pengujian Brinnel
Dimana :
D = Diameter bola (mm)
d = impression diameter (mm) F = Load (beban) (kgf) HB = Brinell result (HB) 2. Rockwell (HR / RHN)
Pengujian
kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan kekerasan suatu
material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor berupa bola
baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji
tersebut.
Gambar 4 Prinsip kerja metode pengukuran kekerasan Rockwell
Dibawah ini merupakan rumus yang digunakan untuk mencari besarnya kekerasan dengan metode Rockwell.
HR = E - e
Dimana :
F0 = Beban Minor(Minor Load) (kgf)
F1 = Beban Mayor(Major Load) (kgf)
F = Total beban (kgf)
e = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi dengan 0.002 mm
E
= Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero reference line
yang untuk tiap jenis indentor berbeda-beda yang bias dilihat pada table
1
HR = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness
Tabel dibawah ini merupakan skala yang dipakai dalam pengujian Rockwell skala dan range uji dalam skala Rockwell.Tabel 1 Rockwell Hardness Scales
3. Vikers (HV / VHN)
Pengujian
kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu
material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang
cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti
ditunjukkan pada gambar 3. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil
dibanding dengan pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai
1000 gram.
Angka
kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien)
dari beban uji (F) dengan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) dari
indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin (136°/2). Rumus
untuk menentukan besarnya nilai kekerasan dengan metode vikers yaitu :
HV = Angka kekerasan Vickers
F = Beban (kgf)
d = diagonal (mm)
4. Micro Hardness (knoop hardness)
Mikrohardness test tahu sering disebut dengan knoop hardness
testing merupakan pengujian yang cocok untuk pengujian material yang
nilai kekerasannya rendah. Knoop biasanya digunakan untuk mengukur
material yang getas seperti keramik.
Dimana,
HK = Angka kekerasan Knoop
F = Beban (kgf)
l = Panjang dari indentor (mm)
Nah,
setelah kita mengetahui macam-macam pengujian untuk uji kekerasan maka
kita harus memikirkan apa yang harus kita ketahui untuk menentukan
metode uji kekerasan yang digunakan, untuk itu kita harus memperhatikan
hal-hal dibawah ini :
a. Permukaan material
b. Jenis dan dimensi material
c. Jenis data yang diinginkan
d. Ketersedian alat uji
|
Sabtu, 29 Desember 2012
DESAIN MESIN TAPIOKA RANCANGAN
TAPIOKA
No
|
Nama
Komponen
|
Spesifikasi
Teknis (Ukuran dan Bahan)
|
Mesin yang
di Gunakan dalam Pembuatan
|
Lama Waktu
Pengerjaan
|
1
|
Pemarut Ubi
|
-gigi pemarut = ⌀88 x 247 mm
-As = panjang 481 mm, diameter=30 mm
Bahan Stenlles steel
|
Mesin bubut, Las, Universal Milling
|
5 hari
|
2
|
Rangka Mesin
|
Tinggi Rangka Pemarut = 500 x500x8500 mm
Tempat duduk Mesin = 400x500x250 mm
Bahan besi siku St 37 ukuran 50x50 mm
|
Gerinda potong, Las, Bor,
|
3 hari
|
3
|
Motor Penggerak
|
-Tipe Mesin: 4-Strok, OHV,25o, Silinder
tunggal, daya pendingin udara.
-Model: 190F
-Peringkat Daya(kW/rpm): 6.0/3600 . 7.0/3600
7.8/3600
-Maksimal Daya Putaran(N.m/rpm): 17/2500
20/2500 23.1/2500
|
Purchase Goods
|
-
|
4
|
Roda Gigi Pemeras (Penggerak)
|
-Bahan gigi Nilon: diameter 75 mm, P=178mm
-As Stenless stell : d= 28mm, P=395
|
Mesin Bubut, Milling Universal, Bor Radial
|
3 hari
|
5
|
Roda Gigi Pemeras (Yang digerakkan)
|
-Bahan Gigi Nilon: d = 75mm, P= 180mm
-As Stenless: d= 28mm, P= 305mm
|
Mesin Bubut, Milling Universal, Bor Radial
|
2 hari
|
6
|
Pully Penggerak Utama
|
-Bahan Besi Cor, Tipe: A2, ukuran d= 101,6mm
|
Mesin Bubut, Slotting
|
1 hari
|
7
|
Pully Pemarut
|
- Bahan Besi Cor, Tipe: A2, ukuran d= 76,2mm
|
Mesin Bubut, Slotting
|
1 hari
|
8
|
Gigi Sproket
|
Steel, ukuran=76.2mm
|
Purchase Goods
|
-
|
9
|
Rantai
|
Heavy Duty and O-ring (HO),
|
Purchase Goods
|
-
|
10
|
Vbelt
|
Tipe A, Bahan Karet
|
Purchase Goods
|
-
|
11
|
Roda gigi Payung (pengerak)
|
Bahan Steel, d=40mm, tebal=25mm
|
|
3 hari
|
12
|
Roda gigi Payung (Yang digerakkan)
|
Bahan Steel, d=40mm, tebal=25mm,
|
|
3 hari
|
13
|
Tabung Filter
|
Bahan Stenless steel, d=300mm
|
Mesin Bubut, Bor, Las
|
2 hari
|
14
|
As Penyaringan
|
Steel , d=25, P=400mm
|
Mesin bubut, Mesin Milling
|
2 hari
|
15
|
Bearing Pemeras
|
Bahan stell, d=25mm ( 2 buah), Felt Seal
|
Purchase Goods
|
-
|
16
|
Bearing Pengaduk
|
Bahan stell, d=25mm ( 2 buah), Felt Seal
|
Purchase Goods
|
-
|
17
|
Reducer
|
Putaran 1:10, Tipe 50 Racio 10
|
Purchase Goods
|
-
|
Langganan:
Postingan (Atom)