Minggu, 18 Maret 2012

TUGAS AKHIR (Pendahuluan)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Luas Tanaman Perkebunan Rakyat menurut jenis Tanaman Tahun 2009 bahwa tanaman jenis pinang memiliki tiga kategori, Pertama Tandan Belum Masak (Not Yet Productive) dengan luas 1.193,45 ha, Kedua Tandan Masak (Productive) dengan luas 3.490,00 ha dan Ketiga Tandan Tidak Masak (Unproductive) memiliki luas 304,70 ha. Dari hal itu luas tanah perkebunan tanaman pinang di Sumatera Utara adalah 4.939,7 ha (Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara/Sumatera Dalam Angka 2010). Namun tanaman pinang sendiri dapat tumbuh dimana saja, sehingga tanaman ini dapat ditemukan di setiap ruas jalan kota Medan seperti Jl. Sukaria seperti pada Gambar 1.1.
Pohon pinang dibudidayakan dengan cara menanam biji yang sudah cukup masak. Biasanya biji itu disemai dan kemudian ditanam di dalam beg plastik. Ketika masih kecil tanaman ini cocok dijadikan hiasan dalam pot. Apabila sudah besar, bagus ditanam di luar dan banyak ditanam sebagai batas tanah. Wujud pohon pinang tampak tinggi dan ramping seperti terlihat pada Gambar 1.1. Batangnya lurus langsing, dapat mencapai ketinggian sekitar 25 meter dengan diameter sekitar 15 cm atau lebih. Tajuknya tidak rimbun, dan pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek, helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85 x 5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi. Lebih jauh menelisik tentang tongkol bunganya dimana terdapat seludang (spatha) yang panjang dan mudah rontok, muncul dibawah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning dan benang sari 6. Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau dan bakal buah memiliki ruang 1. Bentuk buah pinang seperti telur bulat yang terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5 - 7 cm, memiliki berat antara 0,3 – 0,5 ons dengan dinding buah yang berserabut pada Gambar 1.2. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti bentuk jala ikan. Biji pinang oleh masyarakat biasa dijadikan pelengkap dalam menyantap sirih sebagai bahan campuran kapur.






Gambar 1.1. Pohon pinang                         Gambar 1.2. Bentuk Buah Pinang

Dari segi ekonomi, bertanam pohon pinang juga sangat menguntungkan. Untuk wilayah lokal, tanaman pohon pinang sudah lama dikenal sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan setiap tanggal 17 Agustus. Lomba panjat pinang, merupakan kegiatan sekaligus menegangkan karena bukan hanya sekedar hiburan tetapi juga merupakan suatu bentuk perjuangan. Usaha jual beli pohon pinang menjelang perayaan hari bersejarah ini memang sangat menggiurkan. Mengingat perayaan ini digelar hampir disetiap sudut kampung di seluruh Indonesia. Beberapa batang pohon pinang yang terpaksa ditebang untuk memeriahkan kegiatan tersebut, dan tentu harga pohon pinang pada periode tersebut bisa mendadak begitu mahal. Penjualan pohon pinang di dunia pertamanan juga sangat bagus. Sebab pinang biasa ditanam baik di bagian luar maupun di dalam ruangan, sebagai pohon hias. Meski kurang begitu awet, kayu pinang yang tua juga dimanfaatkan untuk bahan perkakas atau pagar. Batang pinang tua yang dibelah dan dibuang tengahnya digunakan untuk membuat talang atau saluran air.
Ekspor pinang dari Indonesia juga sudah sampai ke negara-negara Asia selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, atau Nepal. Negara-negara pengekspor pinang utama adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Myanmar. Biji pinang yang diperdagangkan terutama yang sudah dikeringkan, dalam keadaan utuh (bulat), dibelah, dan sekarang ini proses baru dengan melakukan perebusan untuk mendapatkan kualitas pinang yang akan diekspor. Umumnya biji pinang yang diekspor akan diolah menjadi semacam permen atau sebagai penganan ringan.
Ekspor Biji Pinang Melonjak 78% pada tahun 2010. Meski adanya perubahan iklim, yang banyak mengganggu produktivitas tanaman di sektor pertanian, tetapi tidak membuat komoditas biji pinang kehilangan nama di mata dunia khususnya India. Permintaan biji pinang yang banyak dikembangkan di Sumatera Utara dan Aceh ternyata masih tetap tinggi dan mengalami kenaikan hingga 78% pada periode Januari hingga September 2010. Pertanian dan Pertambangan Subdis Perdagangan Luar Negeri (PLN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Utara (Sumut), Fitra Kurnia, mengatakan, permintaan biji pinang terus ada khususnya dari india, Pakistan, Bangladesh dan Vietnam. Tapi permintaan biji pinang memang didominasi dari India (18/11). (MedanBisnis:2010).   Menurutnya, masyarakat India mengonsumsi biji pinang karena tradisi yang dilakukan oleh warga India. Di India, biji pinang dikunyah dan dijadikan seolah seperti makanan tradisi. Diungkapkan Fitra, pembelian biji pinang hanya terjadi setiap memasuki triwulan pertama setiap tahunnya, jadi di akhir tahun eskpor pinang sedikit menurun dibandingkan awal tahun yang sempat mencapai di atas 100%.    
Harga dasar pinang di daerah Perdamaian, Kuala Gumit, Binjai tahun 2011, untuk pinang dengan bentuk bulat dan terbelah saat ini berkisar Rp 9.000 – Rp 10.000 per kg, sedangkan pinang rebus berkisar Rp12.000  per kg. Sementara itu, pengolahan yang dilakukan juga bervariasi, pertama dengan pengeringan secara alami dibawah sinar matahari, kedua melakukan pengasapan untuk pinang muda, ketiga melakukan proses pengantungan pinang tua sampai mengering sehingga pada waktu pembelahan mendapatkan hasil dalam bentuk bulat, keempat melakukan perebusan biji pinang, setelah melalui perebusan ini maka dilakukan pengeringan kembali.
Berdasar data Surat Keterangan Asal (SKA), realisasi ekspor biji pinang pada Januari hingga Oktober 2010 mencapai 13.648 ton dengan nilai US$7.772 juta. Sementara periode sama pada 2009, volume ekspor biji pinang 9.003 ton dengan nilai US$4.366 juta. Standar mutu biji pinang sirih yang akan diekspor tidaklah rumit, yang terpanting adalah biji pinang kondisinya harus kering, tua, bersih dari kulit, tidak berlubang dan bebas dari jamur. Ukuran pun tidak menjadi masalah, baik untuk biji pinang sirih yang berbentuk bulat atau utuh maupun dalam bentuk belahan atau irisan.
Menurut Departemen Perdagangan, ada beberapa persyaratan mutu bagi biji pinang sirih untuk ekspor. Persyaratan mutu tersebut pertama kadar air maksimum yaitu pinang utuh 12 % dan pinang iris/belah 12 %, kedua tidak adanya serangga hidup pada pinang, ketiga berkapang/berlembaga hitam harus 0%, kempat pinang retak/pecah/luka untuk pinang utuh 5% dan pinang iris tidak memiliki syarat (Departemen Perdagangan RI 1985).
Pengamat luar negeri, Suhariel Latif mengatakan, permintaan biji pinang dipastikan tetap bergairah. Pasalnya, di Aceh pengumpul pinang dengan skala besar mulai berkembang dan aktifitas bisnis masih lancar. Nilai ekspor ini akan terus meningkat. Meski tanaman ini ada masa panennya, tapi peminat terus ada dan pemasaran tidak pernah sepi.
Buah pinang memliki beberapa kegunaan oleh kalangan masyarakat untuk berbagai penyakit serta memiliki kegunaan diantaranya yaitu membunuh cacing, bersifat merangsang, menghentikan pendarahan, disentri, diare berdarah, kudis serta masih ada lagi kegunaannya. Sebab pinang sendiri memiliki unsur senyawa kimia seperti arekolin (C8H13NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine, dan isoguvasine. Untuk itu keutamaan biji pinang dalam dunia kesehatan memang tidak bisa dikesampingkan. Karena secara tradisional, masyarakat menggunakan pinang untuk menyembuhkan penyakit dan sampai saat ini pengguanaan pinang masih tetap berjalan.
Membelah buah pinang secara umum yang dilakukan oleh masyarakat menggunakan cara konvensional yaitu dengan membelah dengan pisau atau alat pengiris sejenis, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3. Proses pembelahan yang dilakukan baik dengan cara manual dirasa masih kurang efektif, apabila dilakukan dengan cara manual itu akan memakan waktu lama, membutuhkan banyak pekerja, menimbulkan kecelekaan kerja, bentuk belahan yang berbeda. Apabila dilakukan dengan menggunakan mesin, adanya permasalahan bagi para patani pinang umumnya masyarakat sederhana dimana harga mesin mahal, dan otomatis biaya operasional yang dikeluarkan juga tinggi untuk membeli bahan bakar atau biaya listrik. Alat pembelah pinang yang memiliki kemudahan pengoperasian dalam penggunaan alat serta perawatan sederhana. Oleh karena itu rancang bangun alat pembelah biji buah pinang secara mekanik dapat membentu serta mensejahterakan petani pinang dengan hasil belahan pinang yang berkualitas. Dengan hal tersebut sehingga mampu mencukupi kebutuhan buah pinang untuk di ekspor, serta membantu meningkatkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di Sumatera Utara.













Gambar 1.3. Proses Pembelahan Manual Seorang Nenek

            Proses kerja dari alat pembelah buah biji pinang secara mekanik ini sendiri diantaranya, pertama rancang bangun alat pembelah pinang mengunakan tenaga pengerak tangan atau mekanik untuk menggerakkan engkol sehingga dapat memutar poros nok. Putaran dilakukan secara periodik untuk mendapatkan tenaga pengerak daripada pisau. Cara mekanik ini diharapkan dapat membatu petani pinang untuk melakukan pembelahan dengan bantuan  dua poros nok sehingga pekerjaan lebih ringan dan mendapatkan hasil yang baik
Mekanisme kedua penggunaan pegas tarik dan pegas tekan. Penggunaan pegas tekan ini dimaksudkan supaya dapat membalikkan poros pisau kebelakang, maka dari itu dibutuhkan perencanaan pegas tekan yang dapat mengembalikan pisau pada bagian awal. Mekanisme ketiga pada tempat penampungan buah pinang, ini berfugsi supaya buah pinang tersebut berjalan dari penampungan ke landasan pembelahan, maka perlu adanya transportir dan pinstop. Corong masukkan buah pinang dibuat lebih tinggi dari landasan, pada ujung transportir terdapat pinstop/pintu ini fungsinya untuk memberi jarak masuk pinang ke landasan belahan, sehingga tidak terjadi tumpukan. Sementara hasil belahan akan jatuh dengan sendiri dengan pintu penahan terbuka saat pembelahan telah selesai. Alat pembelah pinang ini memiliki keunggulan pertama perawatan sederhana dan mudah, kedua alat tersebut dapat dipindah-pindah tempat, sehingga memudahkan dalam menjangkau tempat yang diinginkan, ketiga tidak membutuhkan biaya operasional lainnya seperti bensin/solar dan juga biaya listrik sehingga dapat mengurangi biaya produksi.



1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam meningkatkan efisiensi proses serta kapasitas persatuan waktu, perlu adanya rancang bangun alat untuk proses pembelahan buah pinang secara mekanik yang dapat memudahkan pembelahan  dari cara manual yang masih lambat serta membutuhkan tenaga kerja banyak dalam sebuah peralatan pembelah mekanik ini memanfaatkan poros nok dan pegas.

 Secara operasional permasalahan dalam rancang bangun ini adalah sebagai berikut :
(1)     Bagaimanakah rancang bangun alat pembelah pinang mekanik yang   menggabungkan poros nok dan pegas sebagai transmisi daya pembelahan ?
(2)     Berapakah daya kekuatan pegas yang dapat dipergunakan dalam rancang bangun pembelah pinang secara mekanik tersebut ?
(3)     Berapakah kapasitas pembelahan buah pinang hasil rancang bangun tersebut?


1.3  Tujuan dan Manfaat Rancang Bangun
Rancang bangun ini bertujuan untuk
1.     Membuat rancang bangun alat pembelah pinang mekanik yang menggabungkan poros nok dan pegas sebagai transmisi daya pembelahan.
2.     Menentukan daya kekuatan pegas yang dapat dipergunakan dalam rancang bangun pembelah pinang secara mekanik tersebut.
3.     Mengetahui kapasitas pembelahan buah pinang hasil rancang bangun tersebut.

Sedangkan manfaat rancang bangun ini adalah dengan dipergunakannya alat pembelah pinang secara mekanik sehingga  hasil rancang bangun ini dapat dipakai sebagai alternatif dalam meningkatkan produktifitas pinang yang akan di ekspor, meningkatkan hasil belahan yang sama serta untuk mengantisipasi kelangkaan tenaga kerja di bidang pertanian yang berdampak pada peningkatan ongkos kerja dan  biaya produksi serta diharapkan dapat meningkatkan efesiensi proses pembelahan buah pinang pada usaha kecil dan menengah khususnya di Sumatera Utara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar